PRABOWO: MAAF DENGAN SEGALA HORMAT, BANGSA INI, NEGARA INI HIDUPNYA DARI HUTANG
Rakyat Aktual. “Maaf dengan segala hormat, bangsa ini, negara ini hidupnya dari
utang,” kata Prabowo tegas di hadapan ribuan Purnawirawan Kopassus di
GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Tegas dan lugas, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Namun, Indonesia hidup dari utang pihak asing.
Prabowo juga mengkritik elite politik yang selalu mengucapkan kata manis dan tidak mau mengakui kalau Indonesia harus berutang untuk membayar utang sebelumnya.
“Banyak elite tidak mengakui. Bilangnya utang biasa,” tutur Prabowo.
Padahal besarnya hutang, kapan saja akan menjadi bencana bagi bangsa ini. Prabowo menyoroti masalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dia membandingkan pada tahun 2013 lalu di mana nilai tukar rupiah berada pada angka Rp 9.000 per dolar AS. Namun, kini di tahun 2018, nilai tukar rupiah berada di atas Rp 14.000.
Itu artinya, menurut Prabowo, dalam waktu 5 tahun masyarakat bertamba miskin 50 persen. Dan itu artinya utang kita naik nilainya 50%.
“Penghasilan kita setengahnya tidak ada nilainya. Misal pensiun Letjen 4,5 juta, daya belinya cuma 2,5 juta,” ujar Prabowo.
Prabowo Subianto menganalogikan Indonesia seperti manusia yang sedang sakit. Untuk mengobati sakit tersebut, ia pun menyebut bangsa Indonesia butuh dokter dan memeriksa di laboratorium.
Namun, saat ini, ia menilai banyak elite bangsa Indonesia yang tak percaya dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyebut Indonesia dalam kondisi sakit.
“Elite bangsa Indonesia tidak mau percaya dengan hasil laboratorium. Kalau bilang kolesterol kita 300, kita justru marah dengan laboratorium itu. Kenapa kok 300? Loh ini hasil bapak. Coba ubah, turunin,” ujar Prabowo .
Mantan danjen Kopassus itu pun menilai, itulah sifat elite bangsa Indonesia yang suka menipu rakyat termasuk dirinya sendiri. Untuk itu, ia meminta elite bangsa untuk bertanggung jawab atas penyakit bangsa Indonesia.
“Pendapat saya, negara kita sakit dan elite bangsa bertanggung jawab atas penyakit ini. Elite bangsa kita menurut saya hatinya beku dan hanya memikirkan diri sendiri, serakah dan bodoh,” katanya.
Prabowo mengingatkan bahwa utang negara sudah masuk tahap kritis dan mengkhawatirkan. Dan semakin rupiah terpuruk maka semakin jeratan utang tersebut mencekik negeri ini. Dibutuhkan perubahan tata kelola keuangan negara dan segera ambil tindakan cepat menutup kebocoran-kebocoran uang negara yang besarnya cukup untuk membangun TOL, Rumah sakit gratis termasuk cicilan utang negara.
Perlu untuk diketahui. Untuk membayar “cicilan PLUS bunga saja” utang negara tahun 2019 senilai 409T , Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui sangat memberatkan.
“Tahun depan yang agak berat karena banyak utang yang jatuh tempo cukup tinggi pada 2019,” ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers RAPBN 2019, di Media Center Asian Games 2018 Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 16 Agustus 2018.
Yang menjadi pertanyaan, dengan apa cicilan utang dibayar? Tentu dengan utang baru.
Lalu kapan kita terbebas dari utang, jika pemerintah hanya bekerja menumpuk utang.
Tegas dan lugas, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Namun, Indonesia hidup dari utang pihak asing.
Prabowo juga mengkritik elite politik yang selalu mengucapkan kata manis dan tidak mau mengakui kalau Indonesia harus berutang untuk membayar utang sebelumnya.
“Banyak elite tidak mengakui. Bilangnya utang biasa,” tutur Prabowo.
Padahal besarnya hutang, kapan saja akan menjadi bencana bagi bangsa ini. Prabowo menyoroti masalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dia membandingkan pada tahun 2013 lalu di mana nilai tukar rupiah berada pada angka Rp 9.000 per dolar AS. Namun, kini di tahun 2018, nilai tukar rupiah berada di atas Rp 14.000.
Itu artinya, menurut Prabowo, dalam waktu 5 tahun masyarakat bertamba miskin 50 persen. Dan itu artinya utang kita naik nilainya 50%.
“Penghasilan kita setengahnya tidak ada nilainya. Misal pensiun Letjen 4,5 juta, daya belinya cuma 2,5 juta,” ujar Prabowo.
Prabowo Subianto menganalogikan Indonesia seperti manusia yang sedang sakit. Untuk mengobati sakit tersebut, ia pun menyebut bangsa Indonesia butuh dokter dan memeriksa di laboratorium.
Namun, saat ini, ia menilai banyak elite bangsa Indonesia yang tak percaya dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyebut Indonesia dalam kondisi sakit.
“Elite bangsa Indonesia tidak mau percaya dengan hasil laboratorium. Kalau bilang kolesterol kita 300, kita justru marah dengan laboratorium itu. Kenapa kok 300? Loh ini hasil bapak. Coba ubah, turunin,” ujar Prabowo .
Mantan danjen Kopassus itu pun menilai, itulah sifat elite bangsa Indonesia yang suka menipu rakyat termasuk dirinya sendiri. Untuk itu, ia meminta elite bangsa untuk bertanggung jawab atas penyakit bangsa Indonesia.
“Pendapat saya, negara kita sakit dan elite bangsa bertanggung jawab atas penyakit ini. Elite bangsa kita menurut saya hatinya beku dan hanya memikirkan diri sendiri, serakah dan bodoh,” katanya.
Prabowo mengingatkan bahwa utang negara sudah masuk tahap kritis dan mengkhawatirkan. Dan semakin rupiah terpuruk maka semakin jeratan utang tersebut mencekik negeri ini. Dibutuhkan perubahan tata kelola keuangan negara dan segera ambil tindakan cepat menutup kebocoran-kebocoran uang negara yang besarnya cukup untuk membangun TOL, Rumah sakit gratis termasuk cicilan utang negara.
Perlu untuk diketahui. Untuk membayar “cicilan PLUS bunga saja” utang negara tahun 2019 senilai 409T , Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui sangat memberatkan.
“Tahun depan yang agak berat karena banyak utang yang jatuh tempo cukup tinggi pada 2019,” ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers RAPBN 2019, di Media Center Asian Games 2018 Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 16 Agustus 2018.
Yang menjadi pertanyaan, dengan apa cicilan utang dibayar? Tentu dengan utang baru.
Lalu kapan kita terbebas dari utang, jika pemerintah hanya bekerja menumpuk utang.
Komentar
Posting Komentar